ay(A)hku
Mendengarkan bagi sebagian orang mungkin melelahkan, tapi bagi ayah mendengarkan putrinya menghayal menembus langit menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Kata ayah, saat putrinya bercerita, ayah akan semakin mudah mengenali apa dan bagaimana putrinya itu. Ayah jadi lebih mudah memahami jalan pikiran putrinya dan ayah menjadi mendapat banyak clue untuk mengerti apa mau putrinya. Mengapa ayah repot-repot mau memahami itu semua? Katanya ayah tidak mau menerapkan pengasuhan dan pengajaran yang mengekang dirumahnya. Ia juga ingin putrinya selalu merasa punya tempat 'pulang', ia ingin menjadi wadah dari imajinasi dan kekacauan pikiran putri-putrinya.
Kalau ayahku, rasanya hampir tak pernah ia sengaja duduk untuk mendengarkan ceritaku. Aku tak tahu apakah ayah diam-diam mencari tahu tentangku, atau tidak sama sekali, aku terlalu sungkan menanyakannya. Bagaimanapun aku maklum, ayah sangat sibuk. Tiap hari harus bekerja diluar dan pasti sudah sangat lelah saat pulang ke rumah. Aku tidak mau merepotkannya dengan memaksa mendengar ocehan-ocehanku yang mungkin tak begitu penting. Aku lebih kasihan dengannya, tak apa, biar ayah istirahat saja.
Komentar
Posting Komentar